CEGUKAN
Menyembuhkan
Cegukan Ala Jepang
Cegukan... pernahkah anda mengalaminya??? National Library of Medicine,
Amerika Serikat menyatakan bahwa Cegukan terjadi ketika diafragma, atau otot di
bawah paru-paru bergerak spontan tanpa diinginkan. Gerakan ini membuat pita
suara menutup secara tiba-tiba, dan memicu bunyi cegukan.
Jenis-jenis Cegukan
Ada 2 jenis cegukan, yaitu cegukan yang bersifat ringan dan cegukan yang
bersifat tetap/ permanen.
- Cegukan
yang bersifat ringan berlangsung hanya selama 1 – 2 jam saja.
Penyebab paling sering pada kategori ini karena adanya regangan pada
lambung. Selain itu juga karena perubahan cuaca mendadak (misalnya dari
dingin ke panas atau sebaliknya), makan tergesa-gesa, makan makanan yang
terlalu panas atau dingin, minum minuman beralkohol atau berkarbonasi,
merokok terlalu banyak, atau mengalami stres.
- Cegukan
yang bersifat tetap/ permanen (persistance). Cegukan jenis ini biasanya
terjadi terus-menerus, tak hanya berhari-hari tapi bisa berbulan-bulan.
Cegukan jenis ini merupakan gejala adanya gangguan di otak (misalnya
gejala tumor di batang otak), gejala stroke (pada penderita stroke sering
timbul cegukan), infeksi di susunan saraf pusat (otak), adanya herpes di
dada sehingga mengganggu saraf tepi, selain itu juga karena gangguan
metabolik seperti pada penderita diabetes, atau penderita kelainan ginjal
karena uremia. Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk
pengaruh obat-obatan seperti steroid atau obat tidur.
Walaupun cegukan itu sendiri bukanlah suatu penyakit, namun yang pernah
mengalaminya pasti setuju bahwa kondisi ini sangat tidak mengenakkan dan
mengganggu. Perhatikan cerita teman yang pernah mengalaminya:
“Entah kenapa sejak
dulu saya sering sekali mengalami cegukan, dan biasanya dia datang tak tahu
waktu dan kesempatan. Kalau orang lain biasanya mengalami cegukan ketika
kedinginan. Tapi cegukan saya bisa datang kapan saja, dimana saja, dan sedang
apapun. Tengah hari sedang panas-panasnya sang cegukan bisa saja tiba-tiba
datang. Bahkan pernah ketika badan saya betul- betul panas dan berkeringat
karena baru selesai olah raga, tiba-tiba cegukan datang juga.
Yang
merepotkan dan kadang memalukan, jika cegukan itu datang di saat-saat kritis,
seperti sedang ujian atau rapat. Ketika semua orang membutuhkan ketenangan luar
biasa untuk berkonsentrasi. Saya bisa saja tiba-tiba memecahkan ketenangan itu
dengan suara cegukan yang sulit sekali berhenti. Di SMA dulu semua teman akan
langsung menengok ke arah saya jika terdengar ada suara cegukan di kelas,
walaupun ternyata saat itu bukan saya yang cegukan. Ketika belajar bahasa
Jepang di Meidai pun berkali-kali cegukan itu datang, biasanya teman-teman dan
sensei mula-mula tersenyum, tapi lama-lama jadi tertawa dan sepertinya merasa
kasihan melihat saya megap-megap menahan nafas berusaha menghentikan cegukan.
Kemarin
malam ketika sedang kuliah Psychology of Science Education cegukan kembali
datang, sepertinya dia kangen setelah lebih 2 bulan tidak mengunjungi saya. Di
ruangan yang hanya berisi 9 orang tentu suara cegukan saya terdengar keras
sekali dan mengganggu, sampai terpaksa sensei menghentikan kuliah untuk
menolong saya menghentikan cegukan dulu. Duh, malunya…
Topik
diskusi pun sementara berubah dari Conceptual Change ke bagaimana cara
menyembuhkan cegukan. Ternyata bermacam-macam cara orang menyembuhkan cegukan.
Cara yang paling umum dan tampaknya berlaku di semua Negara adalah menahan
nafas (paling tidak Negara asal teman-teman saya). Cara kedua yang juga cukup
umum adalah dengan cara minum air yang cukup banyak. Cara lain yang juga banyak
dilakukan yaitu dengan membuat orang yang cegukan terkejut, kecuali di Kamboja.
Katanya di sana bila orang cegukan, maka untuk menyembuhkannya orang tersebut
harus dibuat marah. Duh kasihan ya, sudah dada dan perut sakit karena cegukan,
harus pula ditambah sakit karena marah.
Cara
yang unik saya temukan kemarin, sensei dan teman Jepang saya memberi tahu cara
lain untuk menyembuhkan cegukan. Caranya sederhana tapi lucu, menurut saya sih.
Caranya hanya dengan meminum air putih. Nah yang lucu adalah cara meminumnya.
Biasanya kita minum dengan cara menempelkan bibir ke mulut gelas pada sisi yang
paling dekat dengan bibir kita, kemudian menenggak air di dalamnya. Untuk
menyembuhkan cegukan ini berbeda, kita harus meminum air cara menempelkan bibir
pada mulut gelas yang terjauh. Pada sisi di seberang sisi gelas tempat biasanya
kita minum, sehingga agar air masuk ke mulut kita harus menunduk dalam-dalam
karena makin dimiringkan, mulut gelas malah membelakangi mulut kita. Anehnya
dengan cara itu cegukan saya sembuh seketika, hilang sama sekali. Saya tidak
tahu yang menyebuhkan apakah airnya yang diminum, cara minumnya, atau rasa
terkejut dan lucu yang saya rasakan dengan cara minum itu. Yang pasti kemarin
cara ini manjur sekali.”
Resep
ini ternyata adalah resep leluhur orang Jepang, karena ternyata teman-teman
Jepang di kelas yang berumur 30 tahun ke bawah tidak tahu tentang resep ini.
Tetapi mereka yang berumur 40-an mengetahuinya, dan katanya mereka mendapatkan
resep ini dari obaasan. Hm…resep leluhur yang unik, tapi cukup manjur. Cara ini saya anjurkan
kepada kawan-kawan karena sering kami terapkan untuk kedua putri kami kalau
mereka cegukan,dan setiap kali itu dilakukan selalu berhasil...Selamat mencoba!
(Sumber : Scola.wordpress.com/2007/10/11 dan nursingbegin.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar